Surah Ad-Dhuha
adalah surah yang ke 93 dari 114 surah dalam Al-Qur'an. Surah ini diturunkan di
Mekkah atau dikenal dengan istilah surah Makkiyah. Allah swt., menurunkan surah
ini degan sebab dan maksud. Oleh karena ini sebab dan maksud inilah, kami akan
ungkap secara detail sebab-sebab tunrunnya sesuai dengan beberapa hadits yang
dilontarkan oleh beberapa perawi hadits atau ulama hadits. Namun sebelum kita
kupas beberapa riwayat tentang asbabun nuzul dari surah Ad-Dhuha, kita baca
dulu ayat dan terjemahan dari surah Ad-Dhuha sebagai berikut:
- Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
- Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),
- Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu[1581].
- Dan Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)[1582].
- Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.
- Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?
- Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung[1583], lalu Dia memberikan petunjuk.
- Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
- Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu Berlaku sewenang-wenang.
- Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.
- Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan.
[1581]
Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhenti untuk
Sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: "Tuhannya (Muhammad) telah
meninggalkannya dan benci kepadaNya". Maka turunlah ayat ini untuk
membantah Perkataan orang-orang musyrik itu.
[1582]
Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan menjumpai
kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan.
ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhirat dengan kehidupan akhirat
beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti kehidupan dunia.
[1583] Yang
dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran
yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad
s.a.w. sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Asbabun
Nuzulnya
Ada beberapa
riwayat yang membicarakan tentang sebab turunnya surah Ad-Dhuha diantaranya
sebagai berikut :
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah merasa kurang enak
badan sehingga tidak sholat malam satu atau dua malam. Maka datanglah seorang
wanita berkata kepadanya : "Hai Muhammad aku melihat syaitanmu (yang
dimaksudkan syaitan oleh wanita itu adalah malaikat Jibril), telah meninggalkan
engkau". Maka Allah menurunkan ayat ini yaitu ayat 1-3, yang menegaskan
bahwa Allah tidak membiarkan Muhammad dan tidak membencinya. (Diriwayatkan oleh
As-Syaikhani dan yang lainnya yang bersumber dari Jundud)
Diriwayat lain dikatakan bahwa Jibril untuk beberapa lama tidak datang
kepada Rasulullah saw, berkata kaum musyrikin : "Muhammad telah
ditinggalkan". Maka turunlah ayat 1-3 yang membantah ucapan-ucapan mereka
(Diriwayatkan oleh Said bin Mansur dan Al-Faryabi yang bersumber dari Jundud).
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Rasulullah saw berhari-hari tidak
di datangi oleh Jibril, maka berkatalah Ummu Jamil istri Abu Lahab:
"Aku tidak berkesimpulan lain kecuali bahwa sahabatmu (Jibril) telah
meninggalkan kamu dan marah kepadamu". Maka turunlah ayat 1-3 sebagai
bantahan atas anggapannya. (Diriwayatkan oleh Hakim yang bersumber dari Zaid
bin Arqam)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa seekor anak anjing masuk kerumah
Rasulullah saw, dan tinggal di bawah ranjangnya hingga mati. Ketika itu selama
empat hari Rasulullah tidak menerima wahyu. Rasulullah saw bersabda : "Hai
Khaulah, ada apa dirumahku ini sehingga Jibril tidak datang kepadaku".
Khaulah berkata : " Ketika aku membersihkan rummah dan menyapunya, tersapu
dari bawah ranjang seekor anak anjing yang sudah mati, kemudian aku
keluarkan". Ketika itu aku lihat Rasulullah saw menggetar kedinginan
padahal beliau berjubah dan biasanya apabila turun wahyu, beliau biasa
menggetar". Pada waktu itu turun ayat 1-5. (Diriwayatkan oleh At-Thabrani
dan Ibnu Abi Syaiban di dalam musnadnya dan al-Wahidi dan lain-lainnya dengan
sanad didantaranya seorang yang tidak dikenal oleh Hafsah bin Maezarah
al-Qurasy dari ibunya, yang bersumber dari Ibnu Khaulah (nenek Maesarah)
Keterangan :
Menurut al-Hafiddh ibnu Hajar : Kisah lambatnya turun yang disebabkan
anak anjing itu Mahsyur, akan tetapi sebagai sebab turunnya ayat itu sangat
gharib bahkan ganjil dan terbantah oleh riwayat dalam kitab shahih Bukhri.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Khadijah berkata: "Barangkali
Tuhanmu marah kepadamu". ayat 1-5 ini turun . (Diriwayatkan oleh Ibnu
Jarir yang bersumber dari Abdullah bin Syadad)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa telah lama Jibril tidak datang
kepada Nabi saw, sehingga beliau merasa sangat cemas. Khadijah berkata : "
Aku kira Tuhanmu telah marah kepadamu karena terlihat dari kecemasanmu".
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Urwah).
Keterangan :
Kedua riwayat Ibnu Jarir di atas, mursal akan tetapi rawi-rawinya tsiqat
(kuat). Menurut Al-Hafidh bahwa kedua riwayat itu jelas, yaitu dari Ummu
Jamil untuk menyatakan dendam kesumatannya, dan dari Khadijah sebagai rasa ikut
sedih dan cemas.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kepada Nabi dijanjikan
kemenangan kepada ummatnya, sehingga Rasulullah saw bergembira karenanya. Ayat
ini turun berkenaan dengan peristiwa itu (Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan
Al-Baihaqi di dalam kitab Ad-Dalail dan At-Thabrani dan lain-lainnya yang
bersuber dari Ibnu Abbas)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Diperlihatkan kepadaku kemenangan-kemenangan yang akan diperoleh oleh
ummatku, sesudah aku (meninggal), sehingga aku merasa sangat gembira".
Maka turunlah ayat 4 berkenaan dengan peristiea itu. (Diriwayatkan oleh
at-Thabrani di dalam kitab al-Ausath yang bersumber dari Ibnu Abbas isnadnya
hasan)
sumber
:https://www.ilmusaudara.com/2018/02/asbanun-nuzul-surah-ad-dhuha-menurut.html
0 komentar:
Post a Comment